Wednesday, October 28, 2015

From Bandung with 178 to Jakarta


178 itu bukan angka keramat
Tapi sukses membuat nafas ku hampir tamat
178 itu angka penuh rahmat
Karena aku akhirnya punya keluarga hebat

178 itu bilangan yang tak pasti
Tapi semangatnya membara di hati
178 itu hitungannya penuh misteri
Karena setelahnya jiwa ku seperti terpatri

178 ku tempuh dengan penuh peluh
Panas dan hujan tak membuat ku mengeluh
178 ku lalui sambil hati ku terenyuh
Karena rasa syukur ketika ku bisa berteduh

178 tak pernah lekang di iris waktu
Karena kenangannya selalu menyatu
178 tak pernah hilang menjadi abu
Karena cintanya begitu satu padu

178 ku ucap terimakasih,
Karena mu aku menjadi lebih kuat
Karena mu aku menjadi lebih hebat

178, aku akan menunggu mu kembali...

Wednesday, October 7, 2015

Become a Runner


Lari adalah sebuah olahraga sederhana, bahkan dalam keseharian kehidupan kita, kita menggunakan kaki ini untuk berkativitas melangkah kesana kemari. Jika pertanyaanya sejak kapan kita berlari? pastinya jawaban yang meyakinkan dari semua orang adalah setelah kita berhasil berjalan ketika masih bayi. Proses berlari tersebut menjadi alami dan anugerah yang telah Tuhan berikan untuk hampir ke semua manusia di bumi ini. Lari itu adalah bakat dan sebuah aktivitas ideal untuk manusia seperti yang di bahas dalam film The Perfect Runner. Jadi mari berlari dan rasakan apa yang terjadi pada tubuh kita saat kita sedang berlari.

Tuesday, October 6, 2015

Race and Result

2017
  • 21 Oct, LKG Mapena UMJ - 13K, 02:34:35 (3rd Place Team Bandrex) on strava
  • 14 Oct, ITB Ultra Relay #4 - 173K/4, 17:53:00 (2nd Place Team Bandrex) on strava
  • 7 Oct, Mesastila Peaks Challenge - 100K, 32:22:01 (Finisher) on strava
  • 28 Aug, Ultra Trail du Mont Blanc - PTL 300K, 145:08:28 (7th Place mix gender #anakbawangID) on strava
  • 6 Aug, Ciremai Trail Run - 30K, 04:25:00 (1st Winner) on strava
  • 13 May, Penang Eco - 100K, (DNF at Km 80) on strava
  • 22 Jan, Tahura Trail Running Race - 42K, 04:49:53 (7th Place) on strava

2016
  • 18 Dec, Lomba Kebut Gunung XIII - Team Bandrex (1st Winner)
  • 15 Nov, Jakarta Ultra - Relay 50K (3rd Winner)
  • 7 Oct, Cameron Ultra - 100K, 24:22:16 (Finisher) on strava
  • 28 Aug, Sonsang International Trail Running - 17K, 01:28:31 (5th Place) on strava
  • 20 Aug, Manglayang Trail Running - 42K, 05:33:41 (2nd Winner) on strava
  • 29 Jul, Rinjani100 - 100K, DNF at Km 50 on strava
  • 27 Mar, Goatrun #series1 Mt.Guntur - 25K, 04:43:22 (Finisher) on strava
  • 23 Jan, Vibram HK100 - 100K, 23:19:41 (Finisher) on strava

2015
  • 6 Nov, Bromo Tengger Semeru 170K (BTS 2015) - 170K DNF at Km 143 Check my strava
  • 25 Oct, Jakarta Marathon 2015 (42,195 Km) - FM, 04:30:26 official04:25:52 on strava
  • 10 Oct, Mesastila Challenge Ultra (MCU 2015) - 100K, DNF at Km 67 Check my strava
  • 22 Aug, Ijen Trail Running - 70K, 11:17:46 (1st Winner) on strava
  •  7 Aug, Mountain Rinjani Ultra 2015 (MRU) - 52K, 15:56:36 (5th place position) on strava
  • 7 June. Burangrang Mountain Race - Team 24K, 03:07:41 (2nd Winner)
  • 31 Mei, Jakarta International 10K - 10K, 00:42:14 (Finisher) on strava
  • 8 April, Trans-Sumbawa 200 - 320K, 62:27:41 (1st Winner)
  • 14 March, Halimun Salak Trail Run - 18K, 02:23:36 (6th place position)
  • 7 Feb, Sentul Ultra Marathon - 60K, 10:19:34 (5th place position)

 2014
  • 20 Dec, NusantaRun (Bogor - Bandung 121K) - Charity Run
  • 12 Dec, Gede Pangrango 100 - 50K, 17:10:14 (4th place position)
  • 15 Nov, Penang Bridge International Marathon - Full Marathon, 04:13:02 (Finisher)
  • 26 Oct, Jakarta Marathon 2014 - Half Marathon, 01: 53:48 (Finisher)
  • 19 Oct, Grip The Road League - 15K, 01:10:00 (3rd Winner)
  • 14 Sept, BII Maybank Bali Marathon - Full Marathon, 03:43:11 (Finisher)
  • 29 Aug, Independence Day Run (Long Run Bandung - Jakarta) - 178K, 45 hours
  • 16 Feb, Bandung Love Run - 10K, 00:50:14 (Finisher)

Friday, October 2, 2015

#Days30

Dear Kamu Akhir Untuk Awal...

Aku akan terus berlari untuk melihat kamu tersenyum
Senyuman yang menyemangati di setiap kilometernya
Aku akan terus berpetualangan untuk rindu jalan pulang
Rindu rumah yang hangat dengan sambutan kamu didalamnya

Tapi aku lebih semangat berlari dengan kamu
Melalui kilometer demi kilometer dengan bahagia
Tapi aku lebih semangat berpetualang dengan kamu
Menikmati tempat demi tempat yang indah di semesta

Dan kamu adalah kado terindah yang telah TUHAN berikan
Yang menjadikannya akhir untuk awal petualangan yang menakjubkan

Aku untuk kamu diantara megahnya semesta yang sedang bersenandung.

Kehidupan itu memang sebuah rahasia, kita sebagai aktor hanya bisa mencoba melakukan peran terbaik yang kita pilih dari banyak pilihan yang telah TUHAN sediakan. Langkah demi langkah yang telah kita ambil semoga menjadi langkah terbaik untuk mengukir cerita indah di kehidupan yang sedang kita lalui. Banyak kejutan-kejutan yang telah kita dapatkan dari ribuan hari yang telah kita lewati.

Akhir dari 30 hari menulis surat cinta yang nyatanya bercabang menjadi ratusan hari dan hari ini adalah hari terakhir untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai. dari dimensi yang telah terlewat menuju dimensi yang akan dilewati, dari berbagai kisah yang telah diukir hingga lanjutan kisah yang akan ikut digoreskan oleh tinta yang bernama kehidupan.

Tidak ada awal tanpa akhir, tapi tidak ada akhir tanpa awal.
Hidup adalah pilihan, kita yang memilih apa yang telah TUHAN gariskan.

#30HarimenulisSuratCinta #Days30 #DearKamuAkhirUntukAwal #Finish #TheLast

#Days29

Dear Hari Yang Tak pernah Ada...

Lihatlah bumi yang tak lelah berputar, mengitari matahari dengan perhitungan matang.
Bergerak begitu cepat hingga kehidupan didalamnya tak tersadar akan adanya perubahan.
Garis waktu semakin hari semakin mendekat, mendekatkan kita pada ujung kehidupan.

Sudah berapa hari kita lewati?
Puluhan, ratusan, ribuan atau bahkan puluhan ribu hari.
Berapa banyak hari yang kamu ingat dalam hidup kamu?
Satu tahun kalender, lebih atau bahkan kurang.

Banyak hari yang hilang dalam ingatan.
Banyak hari yang tak pernah ada atau memang sengaja ingin di tiadakan.
Tapi sebenarnya itu semua tak pernah hilang, ada kunci yang bisa membukanya.
Kunci itu selalu mengelilingi dan setiap saat bisa membukanya.

Hari yang tersisa akan menjadi pelengkap cerita, cerita besar penutup kehidupan.
Hari yang tersisa akan menjadi paragraf-paragraf dalam kisah petualangan.
Hari yang tersisa akan menjadi benang merah penyatu cerita yang terputus.
Hari yang tersisa akan menjadi lebih berharga untuk dilalui dengan senyuman.

Untuk hari yang tak pernah ada, esok kamu akan ada menemani setiap catatan dalam kehidupan ku...

#30HariMenulisSuratCinta #Days29 #DearHariYangTakPernahAda

Friday, July 10, 2015

#Days28

Dear Ratusan hari...

Waktu setiap hari bergerak meninggalkan banyak jejak, meninggalkan segala rasa yang bercampur padu, bahagia adalah salah satu yang jadi bayangannya. Ingat, ketika hari itu hadir bagaimana sorot mata mu yang akan selalu aku coba selami, aku nikmati beningnya yang memendarkan sebuah rasa baru, rasa yang telah semesta hadirkan. Pandangan pertama itu memang selalu menjadi pemicu, menjadi sebuah pionir, karena hadirnya selalu melekat hingga tak ada lagi sekat waktu yang menjadikannya tanpa batas dan akan meretas menuju kesamaan realitas.

Kamu bersama ratusan hari yang sudah aku lalui bersama segenap rasa, angan, harapan dan impian.
Apakah rasa itu sudah bertransformasi?
Apakah angan itu menelurkan sebuah kenangan?
Apakah harapan itu terus di genggam?
Apakah impian itu sedang di perjuangkan?
Semua tanya itu mengalir dengan berjalannya ratusan hari yang kian tak bisa dipungkiri, tak bisa lagi di khianati, bahwa rasa itu telah bereaksi menjadi semakin berarti.

Hal terindah dari ratusan hari yang sudah terlewati adalah bersama kamu, karena kamu adalah hal terindah yang sudah semesta hadiahkan. Dan aku akan selalu menanti hari-hari berikutnya bersama kamu, bersama partikel-partikel bahagia yang akan selalu terbentuk ketika ada kamu didalamnya.

Aku akan selalu merindukan hadir mu, sinar mata mu yang tak pernah bosan aku menatapnya
Aku akan selalu merindukan tawa mu, luapan bahagia yang terpancar ingin selalu aku menikmatinya

Aku akan selalu merindukan ratusan hari tersebut di antara jeda, di antara rasa kuat yang aku coba ungkapkan, di antara bayangan mu yang tak pernah kulewatkan setiap detiknya.
Aku akan menunggu pertemuan yang kau inginkan diantara keraguan mu bersama ratusan hari.
Aku disini, di tempat bernama semesta...


#30HarimenulisSuratCinta #Days28 #DearRatusanHari

Monday, July 6, 2015

#Days27

Dear kosong...

Kosong seperti terjebak dalam ruang waktu tak terbatas, semuanya terasa gelap, terasa hampa tak berasa.
Kosong dalam sebuah lorong dimensi yang semuanya bergerak melambat, tak ada yang bisa di cerna selain hening.
Aku hanya mengambang di bawa sang waktu yang semakin lama semakin dalam, tak ada yang bisa dilakukan selain mengamati, mengamati ketiadaan.
Dalam kondisi ini aku menunggu sebuah hentakan, sebuah tarikan untuk kembali membawa jiwa ini kedalam dimensi waktu terbatas.

Kosong, andai memang ketiadaan adalah sebuah jawaban, jawablah dengan seharusnya jawaban itu ada.
Kosong, andai memang keheningan adalah sebuah jalan, jalanlah dengan seharusnya suara itu tiada.

Biarlah jiwa ini terbang menuju kekosongan, karena kekosongan adalah cinta yang tanpa batas.
Tak ada batasan yang bisa di buat, karena kekosongan seperti lubang dalam semesta, tak ada pangkal dan tak ada ujung yang menjadi sekat.

Kekosongan yang akan mengajarkan rasa ada dari ketiadaan.
Kekosongan yang akan mengajarkan rasa hangat dari keheningan.

Kosong, aku hanya bisa memejamkan mata dan mengawasi ketiadaan dengan rasa.
Rasa ketika bintang jatuh membiaskan sinarnya menjadi sebuah gelombang cahaya.

Dari sana aku akan berlari tanpa henti hingga hampa itu terbiaskan dan partikel itu saling bereaksi untuk menjadi satu, menyatu tanpa beban dalam sebuah kejujuran semesta.

#30HariMenulisSuratCinta #Days27 #DearKosong

Friday, June 5, 2015

#Days26

Dear Kamu Setiap Partikel Rindu yg Ingin menyatu

Aku merindukan mu
Seperti angin yang menggerakkan dedaunan,
Begitu riang ketika dibelai hingga menari
dan terdiam sepi kala angin tak lagi menghampiri
Aku merindukan mu
Seperti langit hitam di taburi jutaan bebintang
Sinarnya berkelipan menerangi bahagia
Redupnya membuat pekat membawa sebuah derita
Aku merindukan mu
Seperti deretan gunung kokoh yang terpampang
Puncaknya begitu indah menyapa ambang batas angkasa
Amukannya begitu mencengang mengguncangkan seluruh isi dunia
Aku di sini dalam diam
dengan segala rasa yang ada dan dalam
Aku di sini dalam keheningan
dengan segala harapan yang ingin terungkapkan
Aku disini dalam kerinduan mendalam
dengan segala impian akan berjuta petualangan
Untuk kamu yang disana,
Di dalam realitas yang tak terbatas
Aku ingin sampaikan pesan yang angin pun tak bisa menyampaikan
Aku ingin sampaikan rasa yang hujan pun tak bisa merubahnya menjadi asa
Di sini, dalam dimensi waktu kita
berjuta rindu yang akan menghilangkan semua sendu
-Untuk setiap partikel rindu yang ingin menyatu-

#30HariMenulisSuratCinta #Days26

Monday, April 20, 2015

#Days25

Dear Kamu Kondensasi Di Siang Hari...

Siang tak lagi benderang
Kala hujan berlomba datang

ohhhh...

Kondensasi..
Partikel mu membasahi bumi..

Kondensasi..
Partikel mu bergemuruh pasti..

Terjebak aku tak bisa menari
Walau hujan tak henti menyauti

Petir,
Petir itu ikut berpartisipasi
Berkomplot dengan hujan yang menghampiri

Aku,
Aku hanya bisa terjebak
Dalam dimensi waktu yang terserak

Andai kamu ada disini
Aku pasti mengajakmu menari
Berdua bersama mengikuti irama hujan
Berdua bersama mengamini petir berkilatan

Kondensasi..
Jangan kau goda aku
Kondensasi..
Aku hanya ingin bergerak maju

(di bawah terpal jalan yang mencoba menaungi)

#30HariMenulisSuratCinta #Days25 #DearKamuKondensasiDiSiangHari

#Days24

Dear Kamu Yang Mana Mungkin Aku Bosan...

Mana mungkin aku bosan,
Ketika aku bisa menatap mata mu dan melihat langsung kedalamnya ada sebuah kedamaian

Mana mungkin aku bosan,
ketika aku bisa beradu cerita dengan mu membicarakan semesta

Mana mungkin aku bosan,
Ketika dimensi waktu aku acuhkan hanya untuk bisa bersamamu

Mana Mungkin aku bosan,
Ketika kita disatukan oleh mata cakrawala untuk menjadi mata-matanya menjelajah nusantara

Mana mungkin...

Kamu yang membuat duniaku berwarna
Kamu yang mulai menyatukan partikel yang belum menyatu

Kamu gelombang cahaya kemerahan,
Yang hadir mu selalu ku nantikan

Untuk kamu yang mana mungkin aku bosan...

(Di suatu bantal yang bikin resah)

#30HariMenulisSuratCinta #Days24 #DearkamuYangManaMungkinAkuBosan

#Days23

Bulan Di Langit Praya Malam itu
Dear Kamu Yang Bearda Di Tempat Berbeda...

Beratapkan langit timur indonesia
Menatap cahaya rembulan dan kerlipan berbintang

Aku berdoa TUHAN kirimkan bulan ini di puncak sana
tempat kamu nanti berada

Biarlah tabir semesta
Menyingkap segala rahasia
Dimana aku dan kamu di tempat yang berbeda

Aku bersama malam dan cahaya pengiringnya
Aku menatap langit berharap wajah mu ada disana
Aku tak merasa sendiri dikeheningan malam
Jiwa mu selalu hadir di relung hati terdalam

Kamu yang ada di tempat berbeda
Di ketinggian alam jawa
Aku yang nyaris berada di 0 mdpl
Di kerendahan alam praya

Kita bersama punya satu cerita
Menjelajah alam nusantara

Suatu saat nanti semoga semesta menyatukan jalan kita
Suatu saat nanti semoga partikel bisa menyatu dalam satu jiwa

Aku dan kamu dalam cerita yang sama...

Untuk kamu yang ada di tempat berbeda

#30HarimenulisSuratCinta #Days23 #DearKamuYangBeradaDiTempatBerbeda

#Days22

Dear Kamu Esok Di Tanah Indonesia Timur...

Esok...
Bukan sekadar petualangan
Esok adalah mimpi terpendam

Esok...
Bukan hanya angan-angan
Esok adalah impian

Esok...
Kami akan berlari
Mengejar batas dalam diri

Esok...
Kami akan lebih dekat
Dengan sang MAHA HEBAT

Esok...
Kami akan berbisik pada bumi
Dan biar langit yang menyalami

Biarlah esok tetap jadi misteri
Bagi jutaan mimpi yang terpatri

Untuk esok yang akan selalu kami gapai dengan penuh semangat
Walau harus dibayar dengan peluh keringat

Selamat datang esok...

(07 april 2015 - Sebelum start Transsumbawa 320 km)

#30HariMenulisSuratCinta #Days22 #DearKamuEsokDiTanahIndonesiaTimur

Friday, April 3, 2015

#Days21

Dear Kamu Semangat Ku yang Berderu...


Jarum jam berdetak di keheningan malam
Membekukan ruang gerak yang terperangkap kelam

Petir apakah itu yang saling bersahutan?
Gemuruh dan kilatannya saling berkejaran
Membuat rintikan hujan diam tak terdengar
Membuat aku dan kamu di balut sepi yang mengakar

Hari ini kamu akan pergi ke satu tujuan
Hari ini juga aku akan pergi ke satu tujuan
Tujuan kita sama ke arah timur indonesia
Tujuan kita sama untuk melihat keindahan nusantara

Daratan akan menemani perjalanan mu
Diantara bulir-bulir malam yang menunggu
Udara siap membawa ku pergi
Hingga aku berada di tempat yang lebih tinggi

Esok, aku dan kamu akan terpisah jarak lebih jauh
Esok, aku dan kamu akan mengayuh kaki diantara peluh

Di sana aku akan meneriakkan nama mu
Diantara dua samudera yang bertemu
Di sana aku akan menuliskan nama mu
Diantara kaki langit yang berderu

Sungguh kamu adalah gelombang cahaya yang kemerahan
Sungguh kamu adalah semangat ku yang menggebu-gebu
Hadir mu akan membawa banyak jutaan kerinduan
Hadir mu akan membawa rasa sehalus butiran debu

Aku titipkan surat ini untuk menemani mu pergi
Menuju semesta biru tanpa batas bersama merapi

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuSemangatKuYangBerderu #Days21

Wednesday, April 1, 2015

#Days20

Dear Kamu Kerinduan Diantara Semesta...

Biarlah angin membawa kerinduan
Pada kokohnya pegunungan
Rindangnya pepohonan

Jalan setapak itu menjadi acuan
Melewati berbagai tanjakan dan turunan
Hingga aku temukan sebuah kedamaian

Pasir-pasir berbisik itu bagai sebuah nyanyian
Menendangkan lantunan suara alam

Riaknya danau di tengah hutan
Menghilangkan semua kelam

Aku rindu sentuhanmu yang menerpa wajah
Mengusap lembut semua rasa lelah
Aku rindu keindahanmu yang tak terkira
Membakar jiwa dengan semangat membara

Wahai padang savana yang terbentang luas
Selipkan rindu ku untuknya diantara kemilau mu yang berwarna emas
Wahai pepohonan pinus yang rapi terjajar
Panggilah kabut pagi untuk ungkapkan rasa ku untuknya yang tak terkejar

Untuk kamu kerinduan yang tak pernah pudar diantara semesta yang mulai berpendar...

 #30HariMenulisSuratCinta #DearKamuKerinduanDiantaraSemesta #Days20

Monday, March 23, 2015

#Days19

Dear Kamu Gelombang Cahaya Yang Kemerahan...

Lautan luas yang biru indah berkilauan
Pancarannya bagai permata di kejauhan
Gunung tinggi yang kokoh berwarna kebiruan
Membawa jutaan jiwa ingin ikut berpetualang

Tapi itu semua tak pernah seindah gelombang cahaya yang kemerahan
Karena kilauannya menenangkan semua pandangan dari mata hingga jiwa terdalam

Kamu hadir dibawah jutaan petir yang berkilatan
Diantara miliaran butiran hujan yang terkondensasikan
Kamu menyapa di relung hati secara perlahan
Mengikis pasti setiap sekat yang menjadi penghalang

Alam itu menjadi penghantar diantara jutaan gelombang
Berselimutkan pohon pinus yang berjajar beraturan
Perlahan akar itu menjadi jalan pasti untuk mempertemukan
Sang gelombang cahaya yang berwarna kemerahan

Kamu, dari kejauhan perlahan mendekat tak terelakkan
Hingga hanya terpisahkan oleh satu jarak pandangan
Seketika semuanya meledak menjadi jutaan partikel alam
Merubah angan menjadi sebuah rasa, impian dan harapan

Untuk kamu gelombang cahaya yang kemerahan
Yang menjadikannya nyata bukan hanya sekadar bayangan...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuGelombangCahayaYangKemerahan #Days19




Thursday, March 19, 2015

#Days18

Dear Kamu Sang Matahari Pagi Yang Menenangkan Hati...

Alang-alang itu begitu lepas menari-nari
Berdansa dengan angin yang tertawa lepas
Sinaran matahari membuatnya berkilau keemasan
Menyapa sang pagi pada semesta
 
Entah apa itu yang disebut kebahagiaan
Ketika kabut perjalanan hilang
Muncullah matahari dari ufuk barat
Di balik gunung itu

Entah apa yang membuatku bahagia
Ketika matahari itu terbit begitu cerah
Secerah senyummu ketika tersenyum kepadaku
Menerangi segenggam hati ini

Entahlah, mungkin kaulah matahari itu
Matahari pagi yang menenangkan hati...


#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuSangMatahariPagiYangMenenangkanHati #Days18 #EdisiKolaborasi

Mereka Saling Berbisik Dalam Nyanyian Semesta

Wednesday, February 25, 2015

#Days17

Dear Kamu Sang Waktu dan Rahasianya...

Entah apa yang menjadikan malam begitu pekat sehingga hilanglah semua sekat
Melenyapkan sang siang diantara bongkahan waktu yang pecah tak lagi merekat
Entah apa yang menjajarkan bintang-bintang di angkasa seperti cahaya malaikat
Menerangi kelamnya langit yang terhampar megah seperti gugusan ruang gelap yang saling mengikat

Aku diantara jutaan gelombang suara yang terlampau tinggi
Memecah kesunyian para binatang yang taringnya bergerigi
Aku hanya ada dalam ketiadaan yang menjadikannya tetap mengerti
Berharap pada sang bintang jatuh yang perlahan menghampiri

Kamu sang waktu yang menyingkap semua jalan cerita
Merangkai semua kisah dalam berbagai alur yang berbeda
Kamu dan permainan waktumu yang memainkan banyak peran
Perlahan-lahan mengungkap rahasia menjadi sebuah jawaban

Biarlah kamu sang waktu tetap memainkan peran mu sebagaimana mestinya
Dan aku tetap menikmati setiap rahasia yang akan nampak bersama kehadirannya

Apapun itu, aku akan selalu mengerti
Jalannya seperti apa, aku akan tetap berdiri

Hanya sebuah ketiadaan yang akan menjadikannya ada...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuSangWaktuDanRahasianya #Days17

Tuesday, February 17, 2015

#Days16

Dear Kamu Kabut Yang Tak Tersentuh...

Puncak itu menggenggam dunia
Begitu kokoh berdiri tegak sempurna
Berjajar rapi menjadi pasak dunia
Dikelilingi kabut putih yang setia menerpa

Dikejauhan kamu begitu jelas di pandangan
Membuatku gemas ingin segera menggenggam
Tak tahan aku berlari mengejar harapan
Hanya sekadar membiarkan jari-jari ini bisa menyentuh lebih dalam

Kamu kabut yang tak tersentuh
Keberadaan mu menjadikan dimensi waktuku utuh
Ketiadaan mu membalikkan dimensi ruangku menjadi jenuh

Aku selalu membutuhkan mu hadir dalam keheningan alam
Karena kehadiran mu adalah refleksi keberadaannya
Aku selalu merasakan dingin mu menyentuh raga ku yang terdiam
Memberikan sebuah pesan darinya untuk jiwa ku yang terdalam

Kamu kabut yang tak tersentuh
Dalam dekap malam aku hanya bisa terenyuh
Menanti dirinya melebur dalam semua peluh

Untuk kamu kabut yang tak tersentuh
Tunggu aku dalam dekapan pagi
Membawanya pergi ke dasar mimpi.

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuKabutYangTakTersentuh #Days16

Monday, February 16, 2015

#Days15

Dear Kamu Yang Mewarnai Hati Ku...

Bagai zat warna dispersi yang terdispersi ke dalam serat polyester
Bagai zat warna reaktif yang terabsorbsi menelusup ke pori serat katun
Seketika lembaran kain tersebut berubah menjadi warna-warni cerah
Seperti warna hatiku yang seketika berubah kala kau menelusup ke relung hati terdalam

Peraduan molekul non ionik yang didorong oleh zat pendispersi
Menjadikan ion-ion tersebut terpaksa berdiam diri
Mengikat satu sama lain menjadikannya saling berikatan pasti
Seperti ikatan vanderwal yang kau buat di sekat hati yang teriris

Aku bagaikan lembaran kain yang tak berwarna
Rapuh oleh setiap sentuhan yang menjadikannya ada
Kamu bagaikan butiran zat warna yang tak lebih banyak dari sebuah kata
Tetapi menjadikan lembaran kain tersebut terwarnai sempurna

Kalau kamu tau bahwa pendispersi sangat berperan besar dalam mewarnai polyester
Kamu akan mengerti bahwa kehadiran kamu adalah hal besar yang akan mewarnai hatiku

Aku adalah hal terekcil yang biasa dinamakan atom
Tetapi kehadiranmu menjadikanku besar seperti sebuah molekul air
Cukup dua buah hidrogen dan sebuah oksigen, menjadikan dunia punya kehidupan
Cukup senyumanmu di pagi hari, menjadikanku orang yang paling bahagia di dunia

Aku yang tak pernah bosan
Aku yang tak pernah jenuh
Aku yang selalu bahagia
Kala kamu hadir mewarnai hatiku

Untuk kamu senyawa terpenting yang mewarnai hatiku...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuYangMewarnaiHatiku #Days15




#Days14

Dear Kamu Sang Bintang Jatuh...

Gugusan bintang itu begitu kokoh di angkasa
Berkilauan terang melambai-lambai di bumi nusantara
Mengajak setiap mata ingin menari bersamanya
Larut dalam payung langit menghabiskan malam yang sempurna

Aku hanya terdiam terpaku menengadah ke ujung barat angkasa
Menyaksikan kilatan cahaya yang bergerak begitu cepat menipu mata
Hilang entah dimana, menginjak bumi sedikit ke utara
Sang bintang jatuh  mungkin yang sudah mengalihkan dunia

Engkau mungkin yang sedang di dongengkan
Bintang jatuh dari galaxy bernama andromeda
Yang membawa sebuah harapan akan cinta yang melegenda
Membangkitkan sebuah kesetiaan dari seorang kesatria

Cahaya mu yang berkilatan di barat nusantara
Memberi pertanda untuk dia yang sedang disana
Dia putri yang mulai nampak diantara cahaya angkasa
Melempar pesan untuk di bawa menuju timur nusantara

Bintang jatuh aku ingin meminta bantuan mu
Untuk membawa ku terbang melintasi dunia
Menemukan Putri cantik yang mulai nampak ada
Dalam realitas sama di ruang dan waktu yang terpaku

Biarkan aku terus terbang bersama sang bintang jatuh
Melintasi segala dimensi kehidupan untuk membawanya
Biarkan aku menjadi seorang kesatria yang tak menyerah
Untuk bisa bersanding dengan mu, wahai putri yang sudah meruntuhkan dunia

Untuk kamu sang bintang jatuh, yang akan membawa ku kepadanya...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuSangBintangJatuh #Days14



#Days13

Dear Kamu Realitas Yang Sesungguhnya Ada...

Ruang dan waktu tak pernah membelenggu
Ruang dan waktu hanya memberikan sebuah media
Ruang dan waktu memberikan banyak sebuah kesempatan
Ruang dan waktu hadir untuk memisahkan sebuah realitas

Saat aku ada disini di sebuah realitas kehidupan
Yang terbentuk dari kemegahan berjuta partikel otak
Aku menghadirkan kamu dalam impian dan harapan
Untuk menemani setiap partikel kehidupan yang menjadi abu kelak

Kamu yang selalu menemani di setiap kesempatan yang ada
Kamu yang hadir dikala langit begitu megah dengan bintangnya
Kamu yang selalu berbisik diantara tiupan angin yang menerpa
Kamu yang akhirnya selalu menghilang seperti kabut malam

Di setiap pijakan aku kadang tidak menyadari
Apa yang menjadi sekat pemisah di antara kita
Hingga aku benar-benar tersadar oleh sebuah mimpi
Yang menghubungkan ruang dan waktu yang berbeda

Aku sadar bahwa aku ada dalam realitas yang berbeda
Tapi aku juga yakin bahwa kamu ada dalam realitas lain
Karena kamu memang realitas yang sesungguhnya ada
Terkurung dalam ruang dan waktu yang berpilin

Hingga waktunya tiba, aku akan selalu menunggu kamu di realitasku
Atau suatu hari nanti aku akan menyeberanag menuju dimensi lain, dimensi dimana ruang dan waktu tak lagi menjadi sekat tetapi akan menjadi sebuah perekat antara realitas yang menjadikan kita bersama.

Untuk Kamu Realitas Yang Sesungguhnya Ada...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuRealitasYangSesungguhnyaAda #Days13

#Days12

Dear Kamu Refleksi Cermin yang Tak Mampu Bicara...

Bayangan dicermin itu hanya bisa terdiam.
Tak ada gelombang suara yang mampu dihadirkan.
Semuanya sunyi dalam kelamnya lamunan.
Seperti heningnya suasana tengah malam.

Dia memang begitu berbeda hanya dalam sekali pandang.
Meruntuhkan segala realitas yang ada jelas terpampang.
Tapi bayangan di cermin itu seperti bertolak belakang.
Tak mampu bicara ketika berjarak segaris pedang.

Kamu adalah dirimu, yang seharusnya menjadi dirimu.
Kamu adalah cerminan dari bayangan yang ada didalam cermin.
Kamu sebuah refleksi cermin yang hidup dan mampu bicara.
Jangan biarkan kau sia-siakan kesempatan untuk bisa bicara.

Kamu yang sesungguhnya hadir,
Untuk mematahkan apa yang refleksi cermin tunjukkan dengan tak mampu bicara.

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuRefleksiCerminYangtakMampuBicara #Days12


Thursday, February 5, 2015

#Days11

Dear Kamu Gunung Tertinggi di Timur Indonesia...

Hari ini? ohh tentunya bukan hari ini.
Karena ini hari ke-11 di masa lalu, tepatnya satu bilangan lebih awal.
Sekarang di masa depan orang-orang sedang ribut dengan impian dan akal.
Impian untuk menjejaki seluruh jiwa dan raga di puncak tertinggi.
Akal yang berfikir logis bagaimana membuat impian menjadikannya nyata.

Di belahan Indonesia dan juga dunia, segelintir orang sedang memandangi.
Refleksi akan dunia digital yang penuh warna-warni.
Berfikir pasti untuk menuliskan namanya di daftar entry.
Daftar yang akan membawanya ke puncak tertinggi.

Jarak yang masih panjang hampir sebagiannya dari 365 hari.
Tapi semangatnya menggebu-gebu dan sudah terpatri.
Tak bisa di ukur dengan rumus algoritma penentu tahun kabisat.
Ataupun rumus relativitasnya einsten yang sungguh hebat.

Semuanya untuk satu alasan, di balik sebuah kebahagiaan.
Kebahagiaan pelari ultra untuk menembus kemampuan diri.
Menerjang segala aral lintang yang alam suguhkan.
Untuk akhirnya bisa menikmati betapa indahnya alam indonesia ini.

Wahai sebelah timur indonesia.
Negeriku yang ku cinta.
Aku pasti akan menginjak puncak tertinggi di sana.
Bersama segala apa yang ku rasa.
Bersama segala apa yang ingin ku ungkapkan,
Tentang jiwa yang seutuhnya ada, dan tentang raga yang menanti setia.

Di sana, di puncak gunung tertinggi sebelah timur indonesia...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuGunungTertinggiDiTimurIndonesia #Days11


#Days10

Dear Kamu Putri yang mulai nampak...

Bunyi alarm pagi yang mulai ditinggalkan sang fajar.
Mengusik mimpi malamku di antara pekat yang berjajar.

Pagi itu aku terbangun dan berlari mengejar hari.
Tergesa-gesa mencoba menarik waktu lebih pagi.
Irama kaki yang tak tebiasa memaksa keringat mengucur deras.
Hingga menempatkan ku di sana, di tempat yang telah TUHAN gariskan.

Wajah itu yang pertama langsung mengusikku,
Menggetarkan aroma tak biasa seperti asam sulfat pekat yang menusuk syaraf.
Aku takkan lupa bingkai angkasa yang indah terpancar dalam senyum renyahnya.
Walau setelahnya aku tak mengindahkannya dalam keberadaannya yang selalu terasa ada.

Perlahan pagi mulai menghilang dan bisikan seseorang meyakinkanku akan dia,
Dia yang sudah mulai berani meninggalkan setitik cahaya di ranah gelap.
Di tempat aku dan jiwa ku terperangkap, dalam bingkai ketakutan kehidupn yang berkeping-keping.

Perjalanan yang panjang akhirnya mengantarkanku padanya
Pada sebuah cerita di bawah jutaan tetesan hujan hasil proses kondensasi uap air di atmosfer.
Semuanya melebur dalam dimensi waktu yang tampak tak teratur.
Tapi menjadikannya lebih terstruktur dalam irama yang tak sekalipun mengendur.

Apa yang aku rasakan mungkin tak seperti yang dirasakannya.
Bagai matahari yang menyinari bumi, di ufuk timur berbeda jatuhnya dengan di seberang barat.
Tapi yang pasti, hari itu adalah hari di mana partikel-partikel atom itu menjadikannya satu,
sebuah molekul dengan positif dan negatif sebagai penariknya,
Menarik sebuah cahaya yang mulai nampak,
Nampak indah karena ada kamu yang hadir..

Wahai Putri yang mulai nampak...

#30HarimenulisSuratCinta #DearKamuPutriYangMulaiNampak #Days10

Friday, January 30, 2015

#Days9

Dear Kamu 178 kilometer...

178 itu bukan angka keramat
Tapi sukses membuat nafas ku hampir tamat
178 itu angka penuh rahmat
Karena aku akhirnya punya keluarga hebat

178 itu bilangan yang tak pasti
Tapi semangatnya membara di hati
178 itu hitungannya penuh misteri
Karena setelahnya jiwa ku seperti terpatri

178 ku tempuh dengan penuh peluh
Panas dan hujan tak membuat ku mengeluh
178 ku lalui sambil hati ku terenyuh
Karena rasa syukur ketika ku bisa berteduh

178 tak pernah lekang di iris waktu
Karena kenangannya selalu menyatu
178 tak pernah hilang menjadi abu
Karena cintanya begitu satu padu

178 ku ucap terimakasih,
Karena mu aku menjadi lebih kuat
Karena mu aku menjadi lebih hebat

178, aku akan menunggu mu kembali...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamu178Kilometer #Days9

#Days8

Dear Kamu Matahari Senja ku...

Kala senja itu membuat bumi memerah.
Seperti wajah mu yang merah merona.
Kala senja itu begitu hening dan indah.
Seperti kamu yang menyejukkan jiwa.

Kala itu aku berada di ujung dunia.
Meneriakkan lantang nama mu pada samudera.
Hingga sang surya tak mampu tenggelam dilautan.
Memberhentikan senja begitu lama dipangkuan.

Aku ada agar kamu tahu,
Bahwa kamu matahari senja ku.

Waktu itu memang selalu bergerak, kadang cepat kadang melambat sesuai dengan apa yang sedang kita rasakan. Sehari dua puluh enpat jam bukan bilangan pasti untuk waktu, karena waktu selalu bermain dalam pikiran dan jiwa terdalam. Dulu aku hanya seorang anak kecil yang tak pusing dengan kehidupan, sekarang aku berubah menjadi seseorang yang harus bertanggung jawab atas apa yang ku lakukan. Saat kau matahari tenggelam dalam selimut senja, maka satu hari waktu ku sudah habis terbuang, terbuang dengan sia-sia atau terbuang dengan sesuatu yang seharusnya hilang. Hari-hari yang hilang, ribuan matahari senja yang tenggelam, selalu mengantarkan kamu untuk ku, kamu yang semakin hari semakin ku tunggu, walau akupun tidak tahu engkau ada dimana dan siapa, tapi yang pasti engkau adalah matahari senja ku, yang selalu aku tunggu untuk menghabiskan waktu, menghabiskan kehidupan ini untuk berbagi dengan mu. berbagi tentang segala sesuatu akan pekatnya dunia dan indah setelahnya bagi yang di ridhoi-NYA.

Untuk kamu matahari senja ku, yang ingin sekali ku sentuh hati mu, agar aku bisa selalu berbagi dengan mu..

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuMatahariSenjaKu #Days8

Tuesday, January 27, 2015

#Days7

Dear Kamu Matahari pagi ku...

Sinar mu terang menerangi hari.
Berbisik halus pada embun pagi.
Menyapa burung yg asik bernyanyi.
Hingga semestapun tak lagi sepi.
Matahari pagi,
Sinar mu hangat di relung hati.
Berbisik merdu selalu menyemangati.
Membuatku dapat menggapai semua mimpi.

Matahari pagi yang merupakan batasan antara gelap dan terang, penengah diantara malam dan siang, selalu menjadi penanda semangat baru dimulai untuk melalui hari-hari yang panjang penuh dengan segala harapan yang terpendam. Matahari pagi tak pernah lelah menyinari bumi, membawa berjuta keindahan di ufuk timur hingga manusiapun selalu memaksakan diri untuk mengejarnya dipuncak tertinggi bumi. Andai matahari pagi tak pernah ada, maka segala mimpi dan harapan juga takkan pernah ada untuk di raih, semuanya akan hampa tak bernyawa. Di balik sinarnya yang berwarna kuning ke-emasan, tersimpan berjuta impian yang setiap harinya selalu di coba untuk di raih, selalu di coba untuk diwujudkan oleh jutaan makhluk hidup. Tumbuhan yang akan semakin tumbuh dan kokoh, burung-burung yang akan semakin riang bernyanyi dan manusia yang akan saling berlomba menggapai sebuah kebahagiaan.

Matahari pagi, aku ingin engkau selalu bersinar ke segala penjuru dunia menyampaikan jutaan kebahagiaan dan menyampaikan rasa cinta ku padanya, cinta yang tulus tak pernah terputus, cinta yang hangat di relung hati terdalam, cinta yang selalu ingin tumbuh dibawah naungan-NYA.

Matahari pagi, ijinkan aku selalu menyambut mu di setiap harinya, menyambut mu dengan penuh harapan, harapan untuk selalu bersamanya dan bersama menggapai mimpi-mimpi indah penuh berkah.

Untuk kamu matahari pagi ku, yang dengan sinar mu aku ingin meraih cintanya...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuMatahariPagiKu


Monday, January 26, 2015

#Days6

Dear Kamu Sepatu lari ku...

Tahukah kamu apa yg membuat ku bangga..
Saat berlari kau begitu setia..
Kokoh bersama dan berirama...
Saling mengimbangi menjejaki dunia..

Tahukah kamu apa yang mebuat ku yakin..
Saat menjejaki terjalnya tanjakan..
Curam dan licinnya turunan..
Ataupun perjalan panjang di setiap pijakan..

Kamu sepatu lari ku, yang selalu menjadi bagian hidupku...

Hidup itu memang selalu penuh kecintaan, banyak hal yang kita cintai dalam hidup termasuk benda yang orang pikir itu mati tapi sebenarnya punya rasa yang hanya kepekaan kita yang bisa menyentuhnya. Kita yang bisa merasakannya, merasakan menyatu dengan kaki kita, menyatu dengan pikiran yang membawa kita hingga ratusan kilometer jauhnya. ahhhh kamu sepatu lari, dari tanah merah di trek, aspal dijalanan, kerikil diantara pemandangan indah, jalan setapak dalam kerumunan pohon-pohon, bebatuan makadam yang kokoh tak bergeming hingga lumpur yang menjadikannya bekerja lebih ekstra agar tak dihisapnya.

Untuk kamu sepatu lariku yang jalananpun sudah menjadi saksi bisu betapa setianya kamu menemaniku...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuSepatuLariKu

Tuesday, January 20, 2015

#Days5

Dear Kamu yang mengatasnamakan cinta...

Cinta saat kau berlari tak mengenal waktu..
Cinta saat kau berlari tak mengenal lelah..
Cinta saat kau berlari meninggalkan masa lalu..
Cinta saat kau berlari dipenghujung nafas..

Cinta itu saat kau melakukan sesuatu tanpa batas dan kau berhenti diambang batas..

Cinta itu adalah kamu yang mengatasnamakan cinta..

Malam ini memang hujan tak kunjung reda, membawa kabut menginjak tanah keras. pandangan yang semakin terbatas memang memaksa mata untuk lebih waspada. Perjalanan dari kota udang menuju kota kembang, menapaki kuningan dan majalengka saat akan pulang memang sedikit membuat otot pada tegang.

Saat ini aku berfikir tentang kamu yang berlari mengitari sudut sempit di relung hati terdalam, langkah demi langkah kau hentakkan hingga kabut didalamnya menghilang meninggalkan kelam.

Kamu yang mengatasnamakan cinta, yang dengan bayangannya hilanglah sudah semua peluh kesah..
Kamu yang mengatasnamakan cinta, yang dengan kehadirannya musnahlah sudah semua gundah penuh amarah..

Kamu yang akupun tak pernah menolak saat kau hadirkan hormon kebahagian, dan sayangnya akupun tak pernah menyadari saat kau datang mengatasnamakan cinta...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuYangMengatasnamakanCinta

Monday, January 19, 2015

#Days4

Dear Kamu yang ada dalam anganku...

Ketika aku berlari sejauh yg aku bisa.
Aku berharap ada kamu diantara kilometer yang aku lalui.
Ketika aku berpetualang ke tempat terjauh yg aku bisa.
Aku berharap ada kamu diantara petualangan yang aku lalui.

Dan aku selalu berharap bahwa kamu adalah kado terindah.
Kado yang TUHAN berikan utk menemaniku mengarungi bumi hingga ke surga-NYA.

Kalau kamu tau apa yang selalu ada dalam angan ku, pasti kamu akan mengerti kenapa aku masih sendiri. aku sedang menunggu kamu, kamu yang akan aku ajak berlari kilometer demi kilometer menapaki jejak bumi, kamu yang akan aku ajak berpetualang ke tempat demi tempat hingga duniapun bisa terarungi, dan kamu yang akan aku berikan sebuah kado spesial yang TUHAN pun ridho atasnya.

Hanya saja kamu belum TUHAN tuangkan dalam lukisan alam ini, kamu yang hanya bisa berdiam diri dalam anganku, kamu yang secara kasat matapun aku belum bisa melihatnya, kamu yang secara rasapun aku belum bisa merasakannya. Bisa jadi memang kamu sudah ada disekeliling ku tapi aku masih belum peka merasakan kehadiran mu, mungkin kamu juga tau bagaimana aku ini, aku yang memang sudah tak punya nyali lagi untuk mendekati kamu diantara hawa yang TUHAN ciptakan, aku yang sibuk sendiri dengan rutinitas yang silih berganti mengelilingi kehidupanku.

Kamu tau tidak, ketika aku mendaki gunung tertinggi, sesekali aku merasakan kehadiran mu, dan sesudahnya tiap gunung ku daki, aku merasa sudah dekat dengan kehadiran mu. kehadiran mu yang aku yakin suatu saat akan nyata hadir bukan berupa angan yang mengalir. Ini mungkin hanya masalah waktu, waktu dengan doa dan usaha, karena segala sesuatu yang TUHAN berikan pastinya atas dasar sebuah keyakinan, keyakinan akan istiqomahnya sebuah usaha dan doa yang terpanjatkan.

heyyy kamu yang ada dalam anganku, kalau aku belum bisa mengetuk hati mu, aku berharap kamu bisa mengetuk hatiku...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuYangAdaDalamAnganku

Pagi Diantara Senja

Bintangpun berjatuhan perlahan menghilang
meninggalkan gelap dalam sebuah cahaya terang
mengahdirkan kesejukan diantara harapan
sehingga teralirkan sebuah semangat keceriaan

Petualangan itu selalu dekat dengan pagi
dalam dekap mentari yg memberi kehangatan dihati

Kala cahaya itu menyusuri hari yg panjang
membiaskan teriknya pada apapun yg tidak terhalang
pasti kita mulai berjumpa dengan keheningan
sehingga senjapun mulai mencoba menentramkan

Pagi itu memang sebuah awal dan senja itu memang sebuah akhir
dalam sebuah petualangan, pagi diantara senja...
 
Saya mulai terjebak dalam kebingungan, lorong jalan itu begitu sulit dikenali. antara gang satu dan gang yang lainnya seperti tidak ada perbedaan, hingga akhirnya saya diarahkan oleh bapak petugas dengan seragam lengkap kesebuah bangunan tua peninggalan jaman belanda. perasaan takut mulai menghampiri ketika saya sudah melewati gerbang besar yg merupakan pintu masuk, benar saja seketika itu pula saya mulai merasa aneh, penglihatan saya mulai berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain dan saya mulai merasakan ada perpindahan waktu menuju sebuah situasi jaman dahulu di bangunan itu. Saya mulai merasakan berada disebuah kehidupan lain, kehidupan masa lalu si bangunan tua lengkap dengan segala kondisi yang terjadi pada waktu itu, suasana perang yang begitu mencekam.

Ketika saya benar-benar sedang terbawa oleh kejadian yg bangunan tua itu sajikan, tiba-tiba bermunculan suara-suara yang saya kenal silih berganti mengisi ruang ditelinga, hingga saya sadar bahwa itu suara teman-teman saya yang datang menghampiri dan mulai membuyarkan apa yg saya lihat. Dan ketika saya mulai tersadar dan mencari apa yg sebelumnya saya dengar, semuanya tampak kosong dan gelap, tak ada satupun teman saya yang sbelumnya silih berganti bersuara dan begitu juga dengan suasana masa lalu yg saya rasakan seperti nyata, semuanya tampak hilang dalam sekejap. dan begitu saya membuka mata, saya baru tersadar bahwa saya lagi bermimpi, yang ada disekitar saya hanya sebuah kamar berukuran 4x5 meter lengkap dengan segala barang yg menghiasi dan mewarnainya.

Mimpi adalah sebuah refleksi dari kehidupan dan angan-angan yang kita pikirkan, terkadang merupakan sebuah pesan dan bisa juga hanya sebuah bunga tidur belaka. Dan mimpi paling ku nanti adalah mimpi petualangan dengan dia seseorang yang saya tidak kenal tapi terasa hingga kebawa ke alam nyata. itulah hebatnya mimpi, hadir tanpa kita tahu apa yang akan terjadi dan apa yang akan diberikan, yang jelas pagi diantara senja bukan waktu yang cocok untuk bermimpi tapi waktu terbaik untuk menggapai mimpi.

#eLjourney #PagiDiantaraSenja #TulisanLamaYangTerselesaikan #HanyaSebuahTulisan








#Days3

Dear Kamu yang selalu ku rindu...

Langkah kaki yang berderap menuju dunia luar...
Menggapai semua mimpi dan petualangan yang luas terhampar...
Pemandangan indah diantara semak belukar...
Menyajikan megahnya alam tempat untuk berkelakar...

Minggu yang begitu damai diatas kasur tanpa harus beranjak untuk bekerja, rasanya seperti memanjakan rasa malas. hanya bergelut dengan selimut, bantal dan sebuah laptop berisikan banyak memory indah. foto-foto yang silih berganti menghiasi monitor berukuran 14 inchi, benar-benar selalu sukses membuatku menerawang ke masa itu, masa berada di alam bebas, di tempat baru yang menyajikan decak kagum dan penuh petualangan.

Aku benar-benar selalu rindu kamu, rindu itu akan selalu memuncak ketika aku hanya terdiam diatas kasur seperti hari minggu ini. kamu selalu menyajikan hal baru, hal-hal yang membuat hidupku lebih berarti, hal-hal yang membuatku lebih dewasa. Ingatkah kamu, saat 2 tahun lalu aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan pergi selama sebulan ke negeri orang, membelah hutan dari patong beach menuju big buddha sampai-sampai selalu dikejar si 'maddog', menenteng ransel dan berjalan diteriknya sinag dan didinginnya malam. belum lagi sialnya pas di tipu si supir taksi sialan di kualalumpur. Sepenggal cerita-cerita itu sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan betapa serunya aku dengan kamu melihat dunia, mengejar mimpi dan petualangan.

Heyy kamu si 'eLjourney' catatan perjalananku untuk menembus petualangan-petualangan tak terlupakan, aku selalu rindu kamu untuk berjalan bersama membuat sebuah cerita diantara hamparan alam dengan pemandangan menakjubkan dan diantara ribuan orang yang menjadikan petualangan itu lebih bermakna.

Aku tunggu kamu di bulan kelima, untuk mencurahkan rasa cinta dan rindu ini akan sebuah hal baru. hal yang mengubah aku dalam melihat dunia, karena dunia itu begitu luas untuk hanya sekadar dipandang sebelah mata.

#30HariMenulisSuratCinta

#Days2

Dear Kamu yang menguatkanku...

Kau terhampar tanpa ujung...
Hingga sering kali pikiranku bingung...
Bersamamu selalu membuatku tanggung...
Karena jarakmu yang tak terhitung...

Sabtu dimana semua teman sedang sibuk mengikuti event trail run di juanda bandung, aku malah kabur ke ibukota. Sengaja aku bercengkrama dengan kamu yang selalu menguatkanku, membuatku selalu tampak bahagia dan merasa jauh lebih baik.

Kamu lintasan lari yang setia menemani aku berlari, berlari mengejar jarak, berlari dengan tempo dan berlari dengan kombinasi interval.
Tanpa kamu aku pastinya tidak seperti sekarang, yang bisa lebih kuat, kuat untuk berlari lebih jauh, kuat untuk berlari lebih cepat.

Kamu lintasan lari, terimakasih sudah setia menemani hari-hariku, hari yang selalu terlihat lebih indah dan terasa lebih menyenangkan.
Rinduku akan selalu terbawa oleh hembusan angin yang menajdikan kamu tetap kokoh tak berujung.

#30HariMenulisSuratCinta

#Days1

Dear kamu yang mengingatkanku...

Malam itu gelap karena matahari telah lenyap...
Malam itu sunyi karena hanya ada sepi...

Memang malam selalu menghadirkan suasana seperti itu, dan kamu adalah cara terbaik untuk membuatnya selalu terang dan terasa hangat di hati.

Jumat sepulang kerja saya menemani seorang kawan pergi ke toko kue di daerah dago bandung, seharusnya memang tidak ada yang spesial. Tapi deretan kue-kue, boneka dan rangkaian pernak pernik berupa cokelat yang cocok sekali dijadikan sebuah kado spesial membuat saya rindu akan sebuah hari ulang tahun untuk orang yang spesial. Dan itu membuat saya merasakan kembali bagaimana rasanya bahagia untuk membuat seseorang bahagia.

Heyyy kamu 'kado' terimakasih sudah mengingatkanku untuk tidak lupa mencari orang yang spesial, walau sudah tidak tau lagi seberapa lama saya lupa akan hal itu, hobby lari ditengah padatnya kesibukan bekerja sudah banyak menyita waktu dan ampuh melupakan saya akan seorang pendamping hidup.

Untuk kamu kado yang mengingatkanku...
Untuk kamu kado yang telah menyentuh hatiku...
Terimakasih karena sudah sukses membuat malam ini tarasa hangat ditengah angin dingin yang pekat...

#30HariMenulisSuratCinta