Wednesday, February 25, 2015

#Days17

Dear Kamu Sang Waktu dan Rahasianya...

Entah apa yang menjadikan malam begitu pekat sehingga hilanglah semua sekat
Melenyapkan sang siang diantara bongkahan waktu yang pecah tak lagi merekat
Entah apa yang menjajarkan bintang-bintang di angkasa seperti cahaya malaikat
Menerangi kelamnya langit yang terhampar megah seperti gugusan ruang gelap yang saling mengikat

Aku diantara jutaan gelombang suara yang terlampau tinggi
Memecah kesunyian para binatang yang taringnya bergerigi
Aku hanya ada dalam ketiadaan yang menjadikannya tetap mengerti
Berharap pada sang bintang jatuh yang perlahan menghampiri

Kamu sang waktu yang menyingkap semua jalan cerita
Merangkai semua kisah dalam berbagai alur yang berbeda
Kamu dan permainan waktumu yang memainkan banyak peran
Perlahan-lahan mengungkap rahasia menjadi sebuah jawaban

Biarlah kamu sang waktu tetap memainkan peran mu sebagaimana mestinya
Dan aku tetap menikmati setiap rahasia yang akan nampak bersama kehadirannya

Apapun itu, aku akan selalu mengerti
Jalannya seperti apa, aku akan tetap berdiri

Hanya sebuah ketiadaan yang akan menjadikannya ada...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuSangWaktuDanRahasianya #Days17

Tuesday, February 17, 2015

#Days16

Dear Kamu Kabut Yang Tak Tersentuh...

Puncak itu menggenggam dunia
Begitu kokoh berdiri tegak sempurna
Berjajar rapi menjadi pasak dunia
Dikelilingi kabut putih yang setia menerpa

Dikejauhan kamu begitu jelas di pandangan
Membuatku gemas ingin segera menggenggam
Tak tahan aku berlari mengejar harapan
Hanya sekadar membiarkan jari-jari ini bisa menyentuh lebih dalam

Kamu kabut yang tak tersentuh
Keberadaan mu menjadikan dimensi waktuku utuh
Ketiadaan mu membalikkan dimensi ruangku menjadi jenuh

Aku selalu membutuhkan mu hadir dalam keheningan alam
Karena kehadiran mu adalah refleksi keberadaannya
Aku selalu merasakan dingin mu menyentuh raga ku yang terdiam
Memberikan sebuah pesan darinya untuk jiwa ku yang terdalam

Kamu kabut yang tak tersentuh
Dalam dekap malam aku hanya bisa terenyuh
Menanti dirinya melebur dalam semua peluh

Untuk kamu kabut yang tak tersentuh
Tunggu aku dalam dekapan pagi
Membawanya pergi ke dasar mimpi.

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuKabutYangTakTersentuh #Days16

Monday, February 16, 2015

#Days15

Dear Kamu Yang Mewarnai Hati Ku...

Bagai zat warna dispersi yang terdispersi ke dalam serat polyester
Bagai zat warna reaktif yang terabsorbsi menelusup ke pori serat katun
Seketika lembaran kain tersebut berubah menjadi warna-warni cerah
Seperti warna hatiku yang seketika berubah kala kau menelusup ke relung hati terdalam

Peraduan molekul non ionik yang didorong oleh zat pendispersi
Menjadikan ion-ion tersebut terpaksa berdiam diri
Mengikat satu sama lain menjadikannya saling berikatan pasti
Seperti ikatan vanderwal yang kau buat di sekat hati yang teriris

Aku bagaikan lembaran kain yang tak berwarna
Rapuh oleh setiap sentuhan yang menjadikannya ada
Kamu bagaikan butiran zat warna yang tak lebih banyak dari sebuah kata
Tetapi menjadikan lembaran kain tersebut terwarnai sempurna

Kalau kamu tau bahwa pendispersi sangat berperan besar dalam mewarnai polyester
Kamu akan mengerti bahwa kehadiran kamu adalah hal besar yang akan mewarnai hatiku

Aku adalah hal terekcil yang biasa dinamakan atom
Tetapi kehadiranmu menjadikanku besar seperti sebuah molekul air
Cukup dua buah hidrogen dan sebuah oksigen, menjadikan dunia punya kehidupan
Cukup senyumanmu di pagi hari, menjadikanku orang yang paling bahagia di dunia

Aku yang tak pernah bosan
Aku yang tak pernah jenuh
Aku yang selalu bahagia
Kala kamu hadir mewarnai hatiku

Untuk kamu senyawa terpenting yang mewarnai hatiku...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuYangMewarnaiHatiku #Days15




#Days14

Dear Kamu Sang Bintang Jatuh...

Gugusan bintang itu begitu kokoh di angkasa
Berkilauan terang melambai-lambai di bumi nusantara
Mengajak setiap mata ingin menari bersamanya
Larut dalam payung langit menghabiskan malam yang sempurna

Aku hanya terdiam terpaku menengadah ke ujung barat angkasa
Menyaksikan kilatan cahaya yang bergerak begitu cepat menipu mata
Hilang entah dimana, menginjak bumi sedikit ke utara
Sang bintang jatuh  mungkin yang sudah mengalihkan dunia

Engkau mungkin yang sedang di dongengkan
Bintang jatuh dari galaxy bernama andromeda
Yang membawa sebuah harapan akan cinta yang melegenda
Membangkitkan sebuah kesetiaan dari seorang kesatria

Cahaya mu yang berkilatan di barat nusantara
Memberi pertanda untuk dia yang sedang disana
Dia putri yang mulai nampak diantara cahaya angkasa
Melempar pesan untuk di bawa menuju timur nusantara

Bintang jatuh aku ingin meminta bantuan mu
Untuk membawa ku terbang melintasi dunia
Menemukan Putri cantik yang mulai nampak ada
Dalam realitas sama di ruang dan waktu yang terpaku

Biarkan aku terus terbang bersama sang bintang jatuh
Melintasi segala dimensi kehidupan untuk membawanya
Biarkan aku menjadi seorang kesatria yang tak menyerah
Untuk bisa bersanding dengan mu, wahai putri yang sudah meruntuhkan dunia

Untuk kamu sang bintang jatuh, yang akan membawa ku kepadanya...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuSangBintangJatuh #Days14



#Days13

Dear Kamu Realitas Yang Sesungguhnya Ada...

Ruang dan waktu tak pernah membelenggu
Ruang dan waktu hanya memberikan sebuah media
Ruang dan waktu memberikan banyak sebuah kesempatan
Ruang dan waktu hadir untuk memisahkan sebuah realitas

Saat aku ada disini di sebuah realitas kehidupan
Yang terbentuk dari kemegahan berjuta partikel otak
Aku menghadirkan kamu dalam impian dan harapan
Untuk menemani setiap partikel kehidupan yang menjadi abu kelak

Kamu yang selalu menemani di setiap kesempatan yang ada
Kamu yang hadir dikala langit begitu megah dengan bintangnya
Kamu yang selalu berbisik diantara tiupan angin yang menerpa
Kamu yang akhirnya selalu menghilang seperti kabut malam

Di setiap pijakan aku kadang tidak menyadari
Apa yang menjadi sekat pemisah di antara kita
Hingga aku benar-benar tersadar oleh sebuah mimpi
Yang menghubungkan ruang dan waktu yang berbeda

Aku sadar bahwa aku ada dalam realitas yang berbeda
Tapi aku juga yakin bahwa kamu ada dalam realitas lain
Karena kamu memang realitas yang sesungguhnya ada
Terkurung dalam ruang dan waktu yang berpilin

Hingga waktunya tiba, aku akan selalu menunggu kamu di realitasku
Atau suatu hari nanti aku akan menyeberanag menuju dimensi lain, dimensi dimana ruang dan waktu tak lagi menjadi sekat tetapi akan menjadi sebuah perekat antara realitas yang menjadikan kita bersama.

Untuk Kamu Realitas Yang Sesungguhnya Ada...

#30HariMenulisSuratCinta #DearKamuRealitasYangSesungguhnyaAda #Days13

#Days12

Dear Kamu Refleksi Cermin yang Tak Mampu Bicara...

Bayangan dicermin itu hanya bisa terdiam.
Tak ada gelombang suara yang mampu dihadirkan.
Semuanya sunyi dalam kelamnya lamunan.
Seperti heningnya suasana tengah malam.

Dia memang begitu berbeda hanya dalam sekali pandang.
Meruntuhkan segala realitas yang ada jelas terpampang.
Tapi bayangan di cermin itu seperti bertolak belakang.
Tak mampu bicara ketika berjarak segaris pedang.

Kamu adalah dirimu, yang seharusnya menjadi dirimu.
Kamu adalah cerminan dari bayangan yang ada didalam cermin.
Kamu sebuah refleksi cermin yang hidup dan mampu bicara.
Jangan biarkan kau sia-siakan kesempatan untuk bisa bicara.

Kamu yang sesungguhnya hadir,
Untuk mematahkan apa yang refleksi cermin tunjukkan dengan tak mampu bicara.

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuRefleksiCerminYangtakMampuBicara #Days12


Thursday, February 5, 2015

#Days11

Dear Kamu Gunung Tertinggi di Timur Indonesia...

Hari ini? ohh tentunya bukan hari ini.
Karena ini hari ke-11 di masa lalu, tepatnya satu bilangan lebih awal.
Sekarang di masa depan orang-orang sedang ribut dengan impian dan akal.
Impian untuk menjejaki seluruh jiwa dan raga di puncak tertinggi.
Akal yang berfikir logis bagaimana membuat impian menjadikannya nyata.

Di belahan Indonesia dan juga dunia, segelintir orang sedang memandangi.
Refleksi akan dunia digital yang penuh warna-warni.
Berfikir pasti untuk menuliskan namanya di daftar entry.
Daftar yang akan membawanya ke puncak tertinggi.

Jarak yang masih panjang hampir sebagiannya dari 365 hari.
Tapi semangatnya menggebu-gebu dan sudah terpatri.
Tak bisa di ukur dengan rumus algoritma penentu tahun kabisat.
Ataupun rumus relativitasnya einsten yang sungguh hebat.

Semuanya untuk satu alasan, di balik sebuah kebahagiaan.
Kebahagiaan pelari ultra untuk menembus kemampuan diri.
Menerjang segala aral lintang yang alam suguhkan.
Untuk akhirnya bisa menikmati betapa indahnya alam indonesia ini.

Wahai sebelah timur indonesia.
Negeriku yang ku cinta.
Aku pasti akan menginjak puncak tertinggi di sana.
Bersama segala apa yang ku rasa.
Bersama segala apa yang ingin ku ungkapkan,
Tentang jiwa yang seutuhnya ada, dan tentang raga yang menanti setia.

Di sana, di puncak gunung tertinggi sebelah timur indonesia...

#30HariMenulisSuratCinta #UntukKamuGunungTertinggiDiTimurIndonesia #Days11


#Days10

Dear Kamu Putri yang mulai nampak...

Bunyi alarm pagi yang mulai ditinggalkan sang fajar.
Mengusik mimpi malamku di antara pekat yang berjajar.

Pagi itu aku terbangun dan berlari mengejar hari.
Tergesa-gesa mencoba menarik waktu lebih pagi.
Irama kaki yang tak tebiasa memaksa keringat mengucur deras.
Hingga menempatkan ku di sana, di tempat yang telah TUHAN gariskan.

Wajah itu yang pertama langsung mengusikku,
Menggetarkan aroma tak biasa seperti asam sulfat pekat yang menusuk syaraf.
Aku takkan lupa bingkai angkasa yang indah terpancar dalam senyum renyahnya.
Walau setelahnya aku tak mengindahkannya dalam keberadaannya yang selalu terasa ada.

Perlahan pagi mulai menghilang dan bisikan seseorang meyakinkanku akan dia,
Dia yang sudah mulai berani meninggalkan setitik cahaya di ranah gelap.
Di tempat aku dan jiwa ku terperangkap, dalam bingkai ketakutan kehidupn yang berkeping-keping.

Perjalanan yang panjang akhirnya mengantarkanku padanya
Pada sebuah cerita di bawah jutaan tetesan hujan hasil proses kondensasi uap air di atmosfer.
Semuanya melebur dalam dimensi waktu yang tampak tak teratur.
Tapi menjadikannya lebih terstruktur dalam irama yang tak sekalipun mengendur.

Apa yang aku rasakan mungkin tak seperti yang dirasakannya.
Bagai matahari yang menyinari bumi, di ufuk timur berbeda jatuhnya dengan di seberang barat.
Tapi yang pasti, hari itu adalah hari di mana partikel-partikel atom itu menjadikannya satu,
sebuah molekul dengan positif dan negatif sebagai penariknya,
Menarik sebuah cahaya yang mulai nampak,
Nampak indah karena ada kamu yang hadir..

Wahai Putri yang mulai nampak...

#30HarimenulisSuratCinta #DearKamuPutriYangMulaiNampak #Days10