Lari adalah sebuah olahraga sederhana, bahkan dalam keseharian kehidupan kita, kita menggunakan kaki ini untuk berkativitas melangkah kesana kemari. Jika pertanyaanya sejak kapan kita berlari? pastinya jawaban yang meyakinkan dari semua orang adalah setelah kita berhasil berjalan ketika masih bayi. Proses berlari tersebut menjadi alami dan anugerah yang telah Tuhan berikan untuk hampir ke semua manusia di bumi ini. Lari itu adalah bakat dan sebuah aktivitas ideal untuk manusia seperti yang di bahas dalam film The Perfect Runner. Jadi mari berlari dan rasakan apa yang terjadi pada tubuh kita saat kita sedang berlari.
Dulu semasa saya kecil tiap minggu pagi saya sering berolahraga pagi ke balaikota bandung yang sering disebut dengan sebutan 'badak putih'. Disebut badak putih karena disana ada patung badak bercula satu berwarna putih. Dulu berolahraga pagi waktu kecil hanya sekadar buat main, jalan kaki sejauh 2 km menyusuri jalan braga dan berkeliling di balaikota hanya untuk melihat pedagang berjualan aneka macam makanan dan mainan. Pada waktu kecil itu merupakan aktivitas menyenangkan di minggu pagi yang setelahnya dilanjut nonton film kartun sampai siang. Bertepatan dengan HUT RI ke-54 pada tahun 1999 yang merupakan pertamakalinya saya ikut lomba lari marathon tujuhbelasan, tapi bukan marathon sesungguhnya, karena nama marathon memang identik dengan lomba lari jadi disebut lomba marathon. Padahal jaraknya hanya kurang lebih 5 kilometer.
Saya benar-benar memaksakan diri untuk terus berlari di lomba itu dengan tujuan cepat sampai finish, dan alhamdulillah bisa juara pertama. Hal yang tidak diduga, walau setelahnya kepala saya sudah berkunang-kunang saking lelahnya. Setelah itu kehidupan berjalan seperti biasa, tak ada niatan untuk berlari lagi. Lari hanya akan saya lakukan saat mengejar layangan, bermain bola, main kucing-kucingan, petak umpet atau kepepet kalau dikejar anjing..hahaha
Sebut saja marathon |
Tahun 2002 juga saya pernah mengikuti event lari yang diadakan oleh paguyuban pasundan, jaraknya kurang lebih 10 km dari STIE Cimahi menuju kantor paguyuban pasundan di jalan sumatera. Dulu saya tidak tahu waktu yang saya tempuh berapa, karena mengikuti event lari tersebut adalah sebuah keharusan sebagai warga pasundan yang bersekolah di wadah bernama pasundan. Itu merupakan event lari kedua saya setelah tahun 1999.
Tahun 2003 adalah masa peralihan saya naik tingkat dari siswa menjadi mahasiswa, dan juga masa perubahan aktivitas yang drastis. Setelah tahun itu saya tidak aktif lagi di organisasi outdoor, murni saya menikmati dunia mahasiswa tanpa olahraga, saya mulai sibuk dengan organisasi kampus dan menikmati menjadi seorang mahasiswa yang sering bergadang. Tahun 2006 saya mulai kuliah sambil bekerja hingga saya lulus dan setelah itu mulai menikmati dunia baru bernama dunia kerja.
From Siswa to Mahasiswa |
![]() |
Gowes Bandung Sawarna Bandung 414 Km |
Sebulan kemudian saya mencoba lari lagi dari mangga dua ke ancol dan itu lari terakhir saya di jakarta, karena 3 bulan kemudian saya kembali pindah ke bandung. Bulan November 2013 saya mulai mencoba lari rutin setiap minggu, bertahap menyesuaikan dengan keadaan tubuh saya, tempat favorite saya adalah trek lari saraga (sasana budaya olahraga) atau kebanyakan orang bilangnya sabuga, termasuk saya sendiri bilangnya sabuga..hahaha. Februari 2014 akhirnya saya mencoba race pertama kali di acara Bandung Love Run dengan mengambil jarak 10K. Disana saya mulai merasakan aura lari yang bikin serba salah, pengen pipis, kilikiben (kram perut) dan eungap (sesak nafas) dengan pencapaian yang lumayan sebagai pemula, 50 menit saya berhasil selesaikan jarak 10K.
Setelah itu saya mulai ikut lari rutin mingguan di outlive dan bertemu teman-teman yang sekarang bernama BDG Explorer. Dari sana saya mulai dikenalkan dengan trail run, dan tidak tanggung-tanggung bulan mei 2014 langsung di ajak trail run ke gunung sindoro dan sumbing di daerah wonosobo jawa tengah. Pengalaman yang menyenangkan bisa jadi bagian di kegiatan lari tersebut dan menjejakkan kaki pertama kali di gunung dengan ketinggian di atas 3000 mdpl, sumbing menjadi gunung pertama yang saya nikmati puncaknya dan sindoro menjadi pelengkap menemani kebahagiaan tersebut. Tidak bisa dipungkiri perjalanan pulang kaki terasa pegal semua, berjalan juga susah, kalau bahasa sundanya itu jalan juga jadi cangegang..hahaha
Menuju Gunung Sumbing |
![]() |
FLR Bandung - Jakarta 178 Km |
". Berlarilah dengan apa yang kamu punya, dan hal besar yang kamu punya adalah sebuah semangat. Maka berlarilah dengan semangat terbesar mu dan nikmati bahagia di setiap langkahnya."
aLan Maulana - Ultra Runner
It is good that you started from such a young age. Once we grow up our habit of adaptability is reduced to a minimum and exercising become hard. I am new to running and I have to force myself every day to be better at it.
ReplyDelete