Tema bulan ini masih tentang 'sang Malaikat', karena si guweh ingin selalu mendedikasikan berjuta penghargaan kepada para malaikat yang menjadi secercah cahaya terang ketika kita dalam kesulitan dan yang membuat apa yang akan kita lakukan menjadi lebih mudah termasuk ketika si guweh melakukan sebuah perjalanan ambisius untuk keliling 5 negara di asia tenggara. Kenapa si guweh bilang ambisius, karena ini merupakan perjalanan pertama si guweh ke luar negri dan langsung ngga nanggung-nanggung 5 negara dengan duit seadanya, si guweh ngga tau luar negri itu seperti apa dan harus menjalaninya sendirian dengan niat yang teguh, bahasa inggris si guweh bisa dibilang belepotan tetapi si guweh tetep nekad dan ngga takut kalau ntar di singapore si guweh malah dijadiin patung buat nemenin si merlion atau pas di malaysia dijadiin TKI dan diperkosa oleh tante-tante bahenol atau parahnya lagi pas di thailand di paksa jadi ladyboy dengan kenyataan si guweh pas bangun tidur sudah tidak memiliki keperkasaan *amit-amit* dan tentunya akan sangat mengenaskan kalau-kalau pas di vietnam si guweh harus terjebak oleh ranjaunya para vietkong dan Bommmmm meledak (bukan bom karena ngabisin malam ama lady bom-bom)...hadehhhh...
Tapi dari semua kemungkinan itu ternyata si guweh disana bertemu dengan yang namanya malaikat, walaupun para malaikat itu tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang tapi para malaikat itu mempunyai berjuta sayap-sayap kebaikan yang menjadikannya lebih gagah dari seorang superman maupun gundala si putra petir dan akan selalu menjadi yang terbaik di hati si guweh.
Tapi dari semua kemungkinan itu ternyata si guweh disana bertemu dengan yang namanya malaikat, walaupun para malaikat itu tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang tapi para malaikat itu mempunyai berjuta sayap-sayap kebaikan yang menjadikannya lebih gagah dari seorang superman maupun gundala si putra petir dan akan selalu menjadi yang terbaik di hati si guweh.
![]() |
Sayap Sang Malaikat - Hanya Ilustrasi |
Sayap - sayap malaikat pertama mungkin pas si guweh terbang ke singapore, setibanya si guweh di changi airpot sudah disuguhi 'susuatu' layaknya menaiki rollercoaster yang berhasil memacu jantung si guweh, bagaimana ngga coba, perjalanan pertama ke luar negri yang notabennya masih blah bleh bloh kalo bahasa sundanya mah dan harus tertahan di kantor imigrasi...ohhh damnnnn...si guweh liat yang lainnya pada melenggang dengan mudah melewati kantor imigrasi singapore, si petugas begitu mudahnya memberikan cap berupa izin tinggal sementara dengan batas waktu tertentu.
Tapi oh tapi pas giliran si guweh, si petugas berdarah china memberhentikan langkah si guweh yang kayak seorang kapiten dengan berjalan prak prak prakaku seorang kapiten dan mempersilahkan si guweh untuk menunggu di ruang tunggu untuk tindak lebih lanjut apakah si guweh boleh masuk ke negri singa atau harus balik badan kembali ke tanah air...damnnn..apa yang salah dengan si guweh, apakah kantor imigrasi bandung yang di jalan suci memberikan si guweh paspor palsu, atau di paspor si guweh terselip ganja khas bandung, atau tampang si guweh kaya brad fit yang merupakan pemimpin taliban..arghhhhhhh...akhirnya si guweh pasrah untuk duduk manis menantikan proses peradilan yang seadil-adilnya,
Di tengah lamunan si guweh ada seorang bapak-bapak paruh baya menyapa si guweh dan ternyata si bapak itu dari indonesia juga, tepatnya dari jogja yang hendak pulang ke jogja melalui batam setelah melakukan tugas di kolombia sebagai pengedar gudeg...hahaha kata-kata terakhir itu hanya majas hiperbola. dan akhirnya si guweh pun berkenalan, nama si bapak itu suroto yang ternyata nasibnya sama ama si guweh harus menunggu proses peradilan dengan putusan sama ya atau tidak untuk memasuki negri singaberbadan lauk. Ternyata pa suroto sudah sering mengalami hal ini ketika harus memasuki kantor imigrasi singapore..hahhhh *muka panik tingkat dewa*. apakah benar pa suroto itu seorang pengedar, yang akhirnya harus ngasih sedikit pelicin berupa ganja sebagai syarat untuk memasuki negri singa yang dimana ganja tersebut di gunakan saat tengah malem oleh para petugas kantor imigrasi untuk berpesta pora..jiahhhhh, ternyata semua angan-angan si guweh itu pupus ketika pa suroto menjelaskan kenapa dia dan si guweh harus tertahan, itu karena sebuah nama..ohhhhh kalau kata pepatah itu apalah arti sebuah nama, dan itu ternyata pepatah yang menyesatkan, kenapa menyesatkan, karena nama itu sangat berarti dan sangat menentukan buat bisa dengan mudah memasuki negri singa. Ternyata nama si guweh dan nama pa suroto sama-sama tidak berprikepanjangan, hanya punya satu nama depan dan tidak mempunyai nama belakang dan itu menajdi faktor x yang membuat si guweh harus tertahan sekitar 15 menit menunggu keputusan yang pada akhirnya membolehkan si guweh untuk memasuki negri singa..horeeeeeeeeeee, akhirnya lolos juga masuk singapore dan itu merupakan cap kedua si guweh setelah cap pertama dikasih oleh petugas imigrasi indonesia di bandara soekarno hatta. perhatian untuk para orangtua yang mau punya anak, harap memberikan nama pada anaknya nama kaya si guweh biar keren yang memiliki nama depan dan belakang biar ngga jadi bingung kaya ngisi isian yang mewajibkan mengisi nama depan dan belakang..hehe..
Tapi oh tapi pas giliran si guweh, si petugas berdarah china memberhentikan langkah si guweh yang kayak seorang kapiten dengan berjalan prak prak prak
Di tengah lamunan si guweh ada seorang bapak-bapak paruh baya menyapa si guweh dan ternyata si bapak itu dari indonesia juga, tepatnya dari jogja yang hendak pulang ke jogja melalui batam setelah melakukan tugas di kolombia sebagai pengedar gudeg...hahaha kata-kata terakhir itu hanya majas hiperbola. dan akhirnya si guweh pun berkenalan, nama si bapak itu suroto yang ternyata nasibnya sama ama si guweh harus menunggu proses peradilan dengan putusan sama ya atau tidak untuk memasuki negri singa
![]() |
Ruang Tunggu si 'judgment' |
Malam itu di changi airpot sudah ada 2 malaikat yang menunggu kedatangan si guweh, 2 malaikat ini telah TUHAN pertemukan lewat jejaring international bernama couchsurfing. Perkenalkan Anthony yang merupakan warga singapore berdarah chinese yang mempunyai cita-cita di suatu hari nanti untuk membeli rumah di daerah lombok dan bisa berbahasa indonesia dan satu lagi Rizal yang merupakan warga singapore berdarah melayu, orang yang pintar dan berwawasan luas. Kedua orang itu merupakan sang malaikat yang benar-benar memiliki berjuta sayap kebaikan, dengan tulusnya ngejemput si guweh di bandara, memberikan tumpangan gratis di apartemennya, neraktir makan, ngajak keliling singapore dengan mobilnya, ngasih pinjem ez link card yang sudah di isi saldo 20 SGD untuk si guweh merasakan transportasi disana berupa bus dan MRT hingga bayarin tiket singapore flyer, river cruise dan ngajak si guweh ke lantai 56 sky sand nikmatin keindahan singapore diketinggian pas malem-malem..ahhhhhhhh berjuta kebaikan itu benar-benar membuat si guweh berasa berada di surga selama 4 hari di singapore. si Guweh sangat berhutang budi banget ama nih 2 malaikat yang paling keren, maaf si guweh belum bisa menebus berjuta kebaekan kalian berdua, tapi si guweh yakin suatu saat si guweh pasti bisa memberikan semua yang terbaik yang si guweh punya untuk membalas itu semua..heu ^_^
![]() |
SI guweh ama 2 malaikat, anthony & Rizal |
Ketika pagi itu si guweh berangkat dari terminal bus penang menuju george town, lelah sudah mendera dan masih di paksa untuk mencari penginapan murah yang nama penginapannya aja ngga tau apa. Akhirnya setelah berkeliling keliling, si guweh menemukan gedung george town world heritage inc yang merupakan tourist information center, di sana si guweh mulai ngerampok brosur-brosur yang berisi peta dan informasi tentang pulau penang sendiri dari mulai bus mana yang bisa digunakan ke tempat-tempat wisata sampai macam-macam penginapan.
Saat lagi asik sendiri sambil duduk dikursi yang di sediakan, munculah sesosok pa osman yang merupakan pegawai di sana, lelaki berumur yang asli keturunan melayu itu langsung menyapa dengan ramahnya melihat anak nyasar menenteng ransel yang sedang ngutak-ngatik brosur berisi peta. Dari sana pa osman bercerita banyak tentang pulau penang dan mengajak si guweh berkeliling dengan motornya untuk mencari penginapan murah dan money changer, bener-bener pucuk di cinta ulam pun tiba, di saat lelah sudah mendera dan sudah tidak ada tenaga untuk mencari-cari penginapan, datanglah sesosok malaikat yang memberi sebuah harapan dan semangat baru. Akhirnya si guweh bisa dapet penginapan murah dengan harga 20 ringgit per malam, pagi itu mendadak sangat cerah untuk dijelajahi setelah dapat suntikan baru, terimakasih buat pa osman atas kebaikannya...
Sore yang cerah di phuket town Thailand dengan suasana yang nyaman, si guweh kembali menenteng si ransel sepulang dari phiphi island. Menyusuri jalanan di phuket town dengan selembar peta yang sebelumnya udah dapet nyomot di stand tours and travel di phiphi island, senyum simpul mengiringi perjalanan ini karena benar-benar sedang menikmati indahnya perjalanan. Malampun menjelma dan setelah dipikir-pikir akhirnya si guweh memutuskan untuk tidak menginap di hostel tapi mau tidur dimasjid aja dan menemukan mosjed yameay di daerah soi talingchan, waktu itu ternyata sudah pukul 10 dan gerbang mesjid masih terbuka lebar. Langsung melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk menunaikan sholat, setelah itu lalu beristirahat dan keesokan harinya selepas sholat shubuh si guweh bertemu sang malaikat selanjutnya pada diri pa muhammad al-mansuri.
Pa muhammad al-mansuri seorang pria berusia sudah lanjut yang merupakan keturunan arab sesuai dengan nama belakangnya al-mansuri yang menunjukan beliau keturunan keluarga al-mansuri, kalau di kita itu adalah marga. Bapak pa al-mansuri pernah tinggal di indonesia dan ibunya pernah tinggal di malaysia, tapi pa al-mansuri sendiri memang asli dibesarkan di thailand walaupun tidak ada darah thailand dalam dirinya, beruntung pa al-mansuri bisa bercakap melayu yang membuat lega hati ini setelah lelah berbahasa tarzan. Banyak yang beliau ceritakan, mulai dari nama phuket sendiri yang sebenernya bukan phuket tapi bhuket yang artinya bukit sesuai dengan kondisi pulau phuket yang berbukit-bukit, beliau menunjukkan seluk beluk mosjed yameay dan kegiatan sehari-hari disana lalu bercerita tentang dirinya sewaktu kecil sampai sekarang sambil menunjukkan berkas-berkas penting yang beliau punya.
Kebaikan pa al-mansuri ngga pernah akan bisa lupa, dimulai dari memberikan dua kali sarapan pagi gratis, nganterin ke patong, ngejamu pas sesudah sholat jumat dan nganterin ke terminal bus ketika mau ke bangkok. Sungguh ALLOH telah menurunkan malaikat-NYA yang menunjukkan sebuah kebaikan agar kita yakin bahwa di dunia ini masih banyak orang baik dan tak pernah lelah untuk berbuat baik.
Saat lagi asik sendiri sambil duduk dikursi yang di sediakan, munculah sesosok pa osman yang merupakan pegawai di sana, lelaki berumur yang asli keturunan melayu itu langsung menyapa dengan ramahnya melihat anak nyasar menenteng ransel yang sedang ngutak-ngatik brosur berisi peta. Dari sana pa osman bercerita banyak tentang pulau penang dan mengajak si guweh berkeliling dengan motornya untuk mencari penginapan murah dan money changer, bener-bener pucuk di cinta ulam pun tiba, di saat lelah sudah mendera dan sudah tidak ada tenaga untuk mencari-cari penginapan, datanglah sesosok malaikat yang memberi sebuah harapan dan semangat baru. Akhirnya si guweh bisa dapet penginapan murah dengan harga 20 ringgit per malam, pagi itu mendadak sangat cerah untuk dijelajahi setelah dapat suntikan baru, terimakasih buat pa osman atas kebaikannya...
![]() |
Tourist Information Center di George Town |
Pa muhammad al-mansuri seorang pria berusia sudah lanjut yang merupakan keturunan arab sesuai dengan nama belakangnya al-mansuri yang menunjukan beliau keturunan keluarga al-mansuri, kalau di kita itu adalah marga. Bapak pa al-mansuri pernah tinggal di indonesia dan ibunya pernah tinggal di malaysia, tapi pa al-mansuri sendiri memang asli dibesarkan di thailand walaupun tidak ada darah thailand dalam dirinya, beruntung pa al-mansuri bisa bercakap melayu yang membuat lega hati ini setelah lelah berbahasa tarzan. Banyak yang beliau ceritakan, mulai dari nama phuket sendiri yang sebenernya bukan phuket tapi bhuket yang artinya bukit sesuai dengan kondisi pulau phuket yang berbukit-bukit, beliau menunjukkan seluk beluk mosjed yameay dan kegiatan sehari-hari disana lalu bercerita tentang dirinya sewaktu kecil sampai sekarang sambil menunjukkan berkas-berkas penting yang beliau punya.
![]() |
Pa Al-mansuri lagi nunjukin tempat mengaji |
![]() |
Mosjed Yameay di Phuket Town Thailand |
![]() |
si Guweh dan Pa Muhammad Al-mansuri |
![]() |
Saat Jungle Trecking dari Patong menuju The Big Buddha |
![]() |
Masjid Chakrabongse Bangkok Thailand |
![]() |
Pembangunan Al-Serkal Mosque di Phnom penh Cambodia |
Tapi kebaekan itu akhirnya dateng, si petugas money changer yang kasian ngeliat si guweh yang udah panik tergores dari wajah yang bercucuran keringat dingin dan jrejengjeng akhirnya si petugas ngasih si guweh duit 4000 dong buat ongkos si guweh ke airpot, alhamd senengngya bukan kepalang walaupun hanya 4000 dong tapi itu sangat berarti banget buat si guweh untuk balik lagi ke negara tercinta dan akhirnya si guweh sudah berada lagi di sini di bandung sambil menulis cerita betapa berartinya sebuah kebaikan yang dapat merubah sesuatu walaupun kebaikan itu tak lebih kecil dari benda yang paling kecil...
![]() |
Mejeng di Saigon Central Post Office (Buu Dien Trung Tam Sai Gon) |
Sebuah sinar itu menjadi pembeda
Ketika dia hanya setitik diantara lautan kegelapan
Dia menjadi sumber dari segala cahaya
Karena dengannya membuat cahaya yang lebih besar itu datang
Setitik cahaya itu menjadi sebuah petunjuk
Setitik cahaya itu menjadi sebuah penuntun
Untuk melahirkan sebuah cahaya terang
dan menghilangkan bayang-bayang kegelapan
Hai sang Malaikat yang membawa titik itu
Cahaya mu terbiaskan dalam hati terdalam
Membuat relung-relung di jiwa bangkit bersatu
Menyadari pentingnya arti sebuah kebaikan
Semoga harapan menjadi do'a terijabah
Buat para malaikat-malaikat NYA yang berbuat baik tanpa lelah
#eLjourney
No comments:
Post a Comment